dan beberapa postingan terakhir yang bertema perasaan
kali ini aku ingin berbagi cerita mengenai salah satu tempat yang baru-baru ini banyak diberitakan
Museum Kebaharian Jakarta
seperti biasa libur awal tahunku selalu aku manfaatkan untuk pulang ke Jakarta untuk bertemu keluarga dan sanak saudara
waktu itu sepupu ku menginap di rumah karena orang tua nya harus tugas ke luar kota jadilah aku berinisiatif mengajak sepupu, mama, adik, dan eyangku ke kota tua
iya meskipun lahir dan menghabiskan beberapa tahun di jakarta, aku belum pernah menginjakkan kaki di kota tua, biasa terisi dengan pikiran "orang sini aja ngapain main kesana, ntar aja kalo ada waktu" begitu terus sampai pindah ke kota sebelah:))
akhirnya setelah sarapan kami langsung berangkat, namun sesampainya di daerah kota tua kami tidak dapat menemukan satupun lahan parkir untuk mobil kami, hingga 2 putaran kami lalui akhirnya kami menyerah, waktu itu adik ku yang menyetir dan langsung bertanya "gimana masih mau muter apa pindah destinasi? pegel nih" akhirnya langsung googling tempat terdekat dan menemukan museum bahari. sebenarnya agak ragu tapi ya why not sih selama belum lihat langsung keadaan aslinya nothing to lose. Bermodal google, gps, dan instagram kami sampai disana.
memang tempatnya tidak terlihat dari luar, tapi akan ada papan penunjuk arah yang lumayan terlihat dan membantu di jalan sebelum meseum. Terdapat 2 lahan, yang pertama mercusuar dan lahan parkir ; yang kedua museum.
setelah kami selesai memarkirkan mobil akan langsung ada yang mengarahkan tempat museum (memberikan arah bukan menemani). Museumnya sendiri terdiri dalam beberapa gedung (dua atau tiga agak lupa) dengan 2-3 lantai di tiap gedungnya. saya tidak tahu banyak mengenai desain dan arsitektur, tapi dari penjelasan guide disana bangunannya masih asli dengan sedikit polesan di beberapa bagian dengan dibalut kayu jati asli penginggalan belanda, kondisi nya juga masih bagus mungkin karena pemugaran di awal tahun. di beberapa bagian juga dilengkapi dengan AC (air conditioner) dan proyektor untuk menceritakan diorama di lantai 2. koleksinya masih lumayan banyak yang asli dan berusia lama
Menurut saya gedung nya juga bagus untuk foto-foto hehe.
banyak spot bagus untuk foto, sayang kalau pergi dengan keluarga agak susah untuk dapat foto bagus karena adik-adik saya suka risih dengan saya yang terlalu banyak minta foto:)) jadi saya suka curi-curi dan kadang merayu-rayu. bangunannya juga luas kebetulan waktu itu saya datang saat agak sepi jadi semakin terlihat lowong.
kesimpulannya museum ini sangat saya rekomendasikan untuk siapapun, dari nilai sejarah, bentuk bangunan, dan fotografi semua punya nilai plus
oh ya harganya juga terjangkau, kalau tidak salah Rp5.000 per orang dengan guide Rp40.000 (but u can choose to not using them, just TELL THEM)
tidak banyak sih yang bisa saya ceritakan karena sempitnya ilmu dan perbendaharaan kata-kata yang saya miliki, tapi mungkin beberapa foto ini bisa sedikit banyak memberikan cerita kepada kalian. (who's kalian? no one even read this wkwkwk)
eh, tapi sayangnya beberapa hari lalu ada berita kalau museum tersebut mengalami kebakaran, hmmm agak disayangkan, padahal museum ini bisa jadi alternatif untuk kalian yang sudah terlanjur ke kota tua tapi tidak menemukan parkir mobil, bahkan kalian bisa naik bajaj/delman dari museum bahari ke kota tua (untuk tarif nya saya kurang tahu karena gapernah nyoba)
btw all these photos are not edited, murni langsung copas dari camera jadi maap maap ya netijen
semoga kalian-kalian masih bisa juga menyempatkan dan dapet kesempatan buat kesini yaaaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
put comments here!☺♥